... ...
Minggu, Desember 7, 2025
IKLAN ADA DISINIspot_img
BerandaBeritaProyek Irigasi Diduga Asal Jadi Tanpa Plank Proyek Pengerjaan
CSS Marquee Effect Example

SELAMAT DATANG DI WEBSITE BERITA GARISDATA.COM IKUTI KAMI UNTUK MENGETAHUI PERKEMBANGAN BERITA DAERAH ANDA

spot_img

Proyek Irigasi Diduga Asal Jadi Tanpa Plank Proyek Pengerjaan

 

Garisdata.com | Panyabungan Barat  – Proyek irigasi persawahan di Desa Sabajior, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal kembali memunculkan sorotan tajam. Proyek yang disebut-sebut berasal dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dengan nilai sekitar Rp190 juta ini ditemukan tidak memenuhi standar pekerjaan berdasarkan hasil liputan di lapangan. Jika dihitung dari dua proyek yang diduga diarahkan ke titik yang sama, total anggarannya mencapai sekitar Rp380 juta.

Hasil penelusuran menunjukkan sejumlah kejanggalan. Dua mata anggaran diduga diarahkan ke satu titik yang sama, pekerjaan dilakukan tanpa koordinasi ke pemerintah desa, dan dari kedua proyek tersebut tidak ada papan proyek yang dipasang di lokasi, sehingga tidak terlihat siapa pelaksana serta sumber dananya.

Pantauan langsung di lokasi Selain kondisi dinding yang tampak rapuh, aliran air juga terlihat menggerus bagian dalam saluran. Beberapa titik menunjukkan retakan dan tanah yang mulai terkikis, sehingga diragukan mampu bertahan saat debit air meningkat dan memperlihatkan konstruksi yang jauh dari standar teknis. beberapa bagian saluran tidak memiliki dasar cor yang kuat dan mulai hanjur, serta ditemukan campuran material yang tidak layak seperti pasir lepas, akar pohon, hingga tanah lembek.

Kepala Desa Sabajior Rahmat Saleh, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerima pemberitahuan apa pun terkait pengerjaan tersebut.

“Kami tidak tahu anggarannya dari mana karena tidak ada yang melapor ke desa. Tiba-tiba pekerjaan sudah berjalan. Pernah ada yang membawa berkas meminta tanda tangan usulan, tetapi saya tidak tahu siapa pemenang tendernya. Saat saya hendak ke kebun, pekerja proyek bilang mereka mulai mengerjakan saluran itu. Saya sudah mengingatkan agar pekerjaannya dibuat dengan baik dan sesuai standar,” ujar Rahmat. Sabtu (6/12/25)

Di lokasi berbeda, Kades Hutabaringin, Miswar, menjelaskan pihak yang pernah ia temui serta situasi proyek.

“Kalau pekerjaan yang dari sebelah jalan, proyek pengawasnya ketua Godang. Namun yang pernah jumpa sama saya Munawir,” ujarnya.

Ia kemudian menambahkan,
“Kalau pekerjaan yang kami awasi sudah hampir rampung. Sedangkan pekerjaan yang mereka awasi, informasinya waktu pengerjaan tinggal sekitar dua minggu lagi.”

Sementara itu Munawir saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, menyatakan bahwa proyek tersebut benar berasal dari BWS dengan nilai anggaran sekitar Rp190 juta.

Rangkaian temuan dilapangan memperlihatkan adanya indikasi bahwa dua mata anggaran diarahkan ke titik saluran yang sama. Kedua pekerjaan terlihat tumpang tindih dan menyatu, semakin diperkuat oleh absennya papan proyek yang seharusnya menjadi informasi dasar kepada publik.

Instansi terkait diminta segera turun melakukan pemeriksaan dan memberikan penjelasan resmi terkait dugaan dua kegiatan yang diarahkan ke satu lokasi yang sama dengan total anggaran mencapai Rp380 juta.(Tim/Hpl)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Video Singkat

IKLAN

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments