Batam, Kepulauan Riau, garisdata.com – Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra menegaskan komitmen Pemko Batam dalam memberdayakan masyarakat pesisir melalui penyerahan bantuan sarana dan prasarana perikanan tangkap senilai total Rp6,78 miliar. Acara ini berlangsung di Gedung Seksi Agrobisnis BP Batam Fisherism Tanjung Riau, Sekupang, menyasar nelayan dari empat kecamatan: Galang, Bulang, Belakang Padang, dan Bengkong, kamis, 20/11-2025
Bantuan ini merupakan bagian integral dari Program Pemberdayaan Nelayan Kecil tahun anggaran 2025, yang diinisiasi oleh Pemko Batam melalui Dinas Perikanan. Fokus utama program ini adalah peningkatan produktivitas dan kemandirian ekonomi nelayan melalui penyediaan alat tangkap yang modern dan sesuai kebutuhan. Amsakar menjelaskan, tahun ini bantuan diberikan kepada 45 kelompok nelayan, mencakup sekitar 217 individu. Ia juga menekankan bahwa pemerintah senantiasa hadir bagi seluruh warga, dengan komunitas nelayan sebagai salah satu prioritas utama.
Selain bantuan peralatan, Pemko Batam juga memperluas perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan. Saat ini, 5.000 nelayan telah terdaftar, dan target penambahan 1.000 orang lagi pada tahun depan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan perlindungan lebih bagi keluarga nelayan jika terjadi kecelakaan kerja. Amsakar juga mengingatkan pentingnya bantuan yang tepat guna, agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Baca lagi :
Amsakar menambahkan, upaya pemberdayaan masyarakat oleh Pemko Batam tidak hanya terbatas pada nelayan. Program-program lain seperti seragam sekolah gratis, beasiswa untuk pelajar interland, bantuan bulanan Rp300 ribu bagi lansia, serta pembiayaan bunga UMKM juga terus berjalan. Perlindungan Jamsostek juga diperluas untuk pekerja rentan, termasuk ojek online, penarik becak, dan penambang pancung, dengan total penerima manfaat mencapai 10 ribu orang. “Semua ini adalah wujud keberpihakan Pemko Batam kepada masyarakat kecil,” ujarnya. Ia juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyikapi informasi serta menjaga kekompakan demi kemajuan Batam.
Kepala Dinas Perikanan Batam, Yudi Admajianto, merinci bahwa dana bantuan sebesar Rp6,78 miliar tersebut berasal dari Renja Dinas Perikanan (Rp2,59 miliar) dan Pokir DPRD Kota Batam (Rp4,18 miliar). Yudi mengakui tantangan yang dihadapi nelayan semakin berat akibat jalur pelayaran yang padat dan perubahan kondisi perairan. Oleh karena itu, kebutuhan akan sarana tangkap yang memadai menjadi sangat mendesak. Bantuan yang diserahkan meliputi 51 mesin tempel 15 PK, 11 mesin ketinting, 25 boat slodang, 5 sampan fiber, 190 bento, 1.303 jaring karang tansi, 190 gulung kawat bubu, serta jaring tenggiri dan ramban. Seluruhnya sudah siap digunakan oleh para nelayan.
Yudi optimistis bahwa pada tahun 2025, DPRD akan kembali mengusulkan penguatan armada dan alat tangkap melalui program Pokir, termasuk mesin tempel dengan berbagai kapasitas, boat fiber, dan beragam jenis jaring. “Kami berharap bantuan ini dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas nelayan kecil dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Batam,” tutupnya. ( Hendra )
