... ...
Senin, Desember 8, 2025
IKLAN ADA DISINIspot_img
BerandaArtikelIsu Dinasti Madina Mencuat: Dua Nama Menguasai, Rakyat Menyindir “MADINA = SAMAR”
CSS Marquee Effect Example

SELAMAT DATANG DI WEBSITE BERITA GARISDATA.COM IKUTI KAMI UNTUK MENGETAHUI PERKEMBANGAN BERITA DAERAH ANDA

spot_img

Isu Dinasti Madina Mencuat: Dua Nama Menguasai, Rakyat Menyindir “MADINA = SAMAR”

Isu Dinasti Madina Mencuat: Dua Nama Menguasai, Rakyat Menyindir “MADINA = SAMAR”

Oleh : H.Syahrir Nasution SE, MM. Gelar Sutan Kumala Bulan

Garisdata.com – Mandailing Natal — Angin politik di Madina beberapa hari terakhir berembus begitu kencang—bahkan lebih kencang dari kipas angin di ruang kerja kantor bupati yang kabarnya kini “dihuni” oleh dua tokoh paling berpengaruh: Saipullah dan Madina Samar. Begitu dominannya dua sosok ini, masyarakat sampai-sampai menciptakan istilah baru:

MADINA = SAMAR (Saipullah–Madina Samar).

Sindirannya jelas. Madina dianggap mulai “samar-samar”, belum gelap, tapi jalan ke arah gelap itu tampaknya sudah disiapkan lampu sorotnya.

Baca Artikel Lainnya: BRUTUS–BRUTUS DI TANAH INI: PENGKHIANATAN YANG TERUS DIWARISKAN

Sejumlah warga menilai, geliat pemerintahan belakangan ini terasa seperti upaya membangun dinasti politik. Bahkan ada yang menyebut bahwa suasana kantor bupati seperti rumah pribadi, di mana dua nama tadi tampil sebagai “penghuni tetap”, sementara masyarakat cukup menonton dari luar pagar.

“Masyarakat Madina sekarang bukan lagi ‘si bisuk na oto’. Sudah pitar-pistar. Kalau ada yang mau membangun dinasti, ya tentu ketahuan,” ujar seorang warga sambil tertawa masam, menegaskan bahwa publik tidak se-naif yang mungkin dibayangkan.

Kekhawatiran warga muncul karena berbagai kebijakan dan keputusan penting diduga mengalir dari lingkar yang itu-itu saja. Transparansi dan pemerataan kewenangan pun dianggap mulai memudar, seperti tinta koran yang sudah terlalu sering disiram hujan.

Sejumlah pengamat lokal mengingatkan bahwa Madina bukan panggung opera politik keluarga, melainkan wilayah yang harus dikelola dengan prinsip demokrasi. Namun, nada-nada satir masyarakat menunjukkan bahwa mereka mulai ragu apakah prinsip itu masih diingat atau hanya tinggal slogan saat kampanye.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Pemerintah Kabupaten Madina mengenai riuh isu ini—mungkin masih sibuk di ruangan favorit dua tokoh utama tersebut. (M.SN/ Tim)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Video Singkat

IKLAN

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments