Madina, Sumut – garisdata.com Hujan yang mengguyur Desa Panggautan Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut) dalam beberapa hari ini mengakibatkan banjir di pemukiman warga. Sabtu,(22/11/2025)
Perihal ini disampaikan Efrizal Amin, A.P.Kom, salah seorang warga yang mengeluhkan tata kelola Desa dan Drainase yang dugaannya sangat buruk. Pasalnya, setiap turun hujan wilayah ini selalu terendam banjir.
”Pembangunan Drainasenya diduga asal jadi, buktinya setiap turun hujan,di area ini selalu terendam banjir padahal milyaran sudah Dana Desa (DD) dikucurkan Negara untuk Pembangunan Desa ini, namun, masih belum kami rasakan manfaatnya” Ujarnya kepada awak media Sabtu Pagi (22/11/2025).
Keluhan warga mengenai tata kelola desa yang diduga buruk dan sering terjadi banjir setelah hujan sangat beralasan.
Dugaan buruknya tata kelola lingkungan, termasuk manajemen air dan drainase yang tidak memadai, merupakan penyebab utama banjir, bahkan saat curah hujan tidak terlalu tinggi.
Terpisah, warga lain yang enggan disebutkan namanya menjelaskan kepada awak media, perihal masalah banjir yang tak kunjung selesai membuat warga bertanya-tanya soal keseriusan Pemerintah Desa dalam menangani isu yang terus berulang tiap tahunnya. Beliau mengatakan, banjir bukan hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga kerugian materiil bagi warga yang terdampak.
“Kami sudah sering mengeluhkan banjir ini, tetapi rasanya seperti berbicara pada dinding (tembok). Pemerintah terkesan pura-pura tidak mendengar,” keluh seorang warga yang terdampak.
Ditambahkan beliau, sebenarnya warga sudah berulang kali mengeluhkan hal tersebut. Namun, hingga kini, belum ada tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini.
”Kalau tidak sanggup mengurus Desa ini, silahkan mengundurkan diri, Keluhan kami sudah beberapa kali disampaikan, tetapi tidak di tanggapi, belum lagi DD Tahun 2024 dan Tahun 2025 yang diduga tidak jelas peruntukannya” ujar warga yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Meski demikian, warga tetap berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami hanya ingin pemerintah mendengar dan segera bertindak. Jangan sampai banjir ini menjadi masalah berulang-ulang tanpa solusi yang jelas, jangan berpura-pura tidak mendengar.” tutupnya.
Sistem drainase yang kurang optimal dan minimnya upaya pencegahan bisa menjadi penyebab utama banjir yang berulang setiap musim hujan. Banyak warga merasa aspirasi mereka diabaikan oleh Pemerintah Desa meskipun dampak banjir sangat dirasakan setiap tahun.
Ditempat terpisah awak media mencoba menghubungi untuk konfirmasi terkait hal tersebut kepada Kepala Desa (Kades) Panggautan di nomor WhatsApp (wa) nya +62 821-64xx-2xxx sekira pukul 08:00 wib, bahkan berselang beberapa jam lamanya diulang kembali mengirimkan pesan WhatsApp kepada kades, tetapi sangat disayangkan pesan yang awalnya sudah centang dua menjadi centang satu setelah pesan kedua dikirim kan (Diduga diblokir kades), hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban dari kades.
(*)





