Batam, Kepulauan Riau, garisdata.com – Kota Batam menghadapi krisis sampah yang serius. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat timbulan sampah mencapai 1.185,94 ton per hari atau sekitar 432.868 ton per tahun. Angka fantastis ini memicu respons cepat dari Pemerintah Kota Batam.Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, langsung bergerak memimpin rapat koordinasi khusus penanganan sampah pada Senin malam, di Aula Engku Hamidah. Rapat yang dimulai pukul 21.00 WIB ini dihadiri jajaran lengkap: mulai dari kejaksaan, kepolisian, OPD terkait, hingga camat dan lurah se-Kota Batam ( 17/11-2025 )
Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan keseriusan dan prioritas darurat yang diberikan pemerintah kota terhadap persoalan sampah.
Amsakar menegaskan bahwa persoalan kebersihan Batam tidak bisa lagi ditangani secara konvensional. “Satu bulan ke depan Batam harus bersih. Cara-cara konvensional tidak bisa lagi. Kita butuh langkah luar biasa,” ujarnya. Ia meminta para camat segera memetakan kebutuhan sarana, menentukan lokasi TPS yang dapat difungsikan segera, dan mengalokasikan pembiayaan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). “Saya ingin lihat hasilnya besok. Batam harus bergerak cepat,” tegas Amsakar, menuntut perubahan nyata dalam hitungan hari.

Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra turut memperkuat instruksi tersebut, menekankan agar semua keputusan rapat dieksekusi tanpa penundaan. “Besok persoalan sampah tetap ada. Karena itu, mulai besok seluruh pasukan harus bergerak,” katanya, meminta camat dan lurah mengoordinasikan pasukan kebersihan di wilayah masing-masing untuk penanganan yang lebih terarah.
Strategi Percepatan Penanganan Sampah:
Ketua Task Force Penanganan Sampah, Yusfa Hendri, memaparkan skema baru yang inovatif untuk mempercepat alur angkut sampah:
- Pengangkutan Sumber ke TPS: Berlangsung dari pukul 06.00–18.00 WIB.
- Pemindahan TPS ke TPA Punggur: Dilanjutkan pada pukul 18.00–06.00 WIB.
Pola dua shift ini Sebagai upaya penguatan, Pemko Batam akan membentuk UPTD Pengelolaan Sampah di tiga wilayah, masing-masing menangani dua kecamatan dan dilengkapi fasilitas incinerator untuk pemrosesan awal. Kebijakan ini akan didukung dengan penambahan shift kerja dan optimalisasi armada.
Pemerintah juga berencana memperbaiki akses jalan menuju TPA, menambah alat berat, dan memperkuat armada pada tahun 2026. Bersamaan dengan upaya teknis, akan dilaksanakan gerakan gotong royong serentak di seluruh kecamatan, termasuk Belakang padang dan Galang, melibatkan RT/RW, komunitas lingkungan, hingga Satgas Kebersihan.
Dalam jangka menengah, Pemko Batam akan fokus pada edukasi pemilahan sampah, peningkatan pengawasan, dan persiapan pemanfaatan teknologi modern di TPA. Rapat maraton ini menjadi titik tolak fase percepatan penanganan sampah di Batam, dengan harapan perubahan signifikan segera terlihat di seluruh penjuru kota ( Hendra )





